Welcome.. ^,~

Assalamu'alaikum....
Selamat Datang...
Ahlan wa sahlan....
Sugeng Rawuh..

Semoga Tulisan-tulisan ku ini bisa bermanfaat,
yang kelak akan menjadi Amal Jariyah untukku.. :)

Kamis, 19 Januari 2012

Eksistensi Perbankan Syariah dalam Menjawab Tantangan Perekonomian Global


Sudah cukup lama umat Islam Indonesia dan belahan dunia Islam lainnya menginginkan adanya system perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syari’ah agar dapat diterapkan dalam keseluruh komponen bisnis dan transaksi umat. Keinginan ini pun telah didasari atas kesadaran untuk menyempurnakan Islam secara utuh dan komprehensiv seperti yang terkandung dalam
 surat Al-Baqarah:85 yang artinya:
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia,
dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat.
 Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.

Ayat tersebut telah memperingatkan kita bahwa selama ini kita hanya melaksanakan ajaran Islam ini secara parsial. Dan lebih disayangkan lagi bahwa masih banyak kaum muslim sendiri yang menganggap Islam tidaklah berurusan dengan bank dan uang yang notabenenya kedua unsur itulah yang penunjang utama mereka jika ingin beribadah dan merupakan instrument penting penggerak perekonomian. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika cendekiawan/ekonom justru menganggap ajaran atau syariat-syariat yang dibawa Islam akan menghambat perekonomian dan perekonomian pasti akan berkembang jika dibebaskan dari nilai-nilai normative dan rambu-rabu ilahi.(Na’udzubillah..)

Krisis ekonomi dan keterpurukan perekonomian yang melanda ekonomi global dan bangsa ini khususnya  merupakan suatu bukti nyata bahwa  asumsi-asumsi diatas salah total,bahkan ada sesuatu yang tidak beres dalam system yang dianut saat ini. Tidak adanya nilai-nilai Ilahiyah inilah yang membuat negri ini menjamur dengan tingkah para ‘perampok berdasi’!!
Sekarang,saatnya para bankir yang masih mengimani al-qur’an sebagai panduan aktivitasnya telah memperkenalkan kepada industry keuangan bahwa Islam memiliki prinsip syariah yang kesemua prinsip telah dilakukan oleh pasar keuangan modern. Terbukti dengan adanya pertumbuhan yang cukup signifikan tercatat berdasarkan sumber (Wikipedia) pertumbuhan perbankan syariah di tingkat global tak diragukan lagi. Aset lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar dollar AS, tumbuh rata-rata lebih dari 15 persen per tahun. Di Indonesia, volume usaha perbankan syariah selama lima tahun terakhir rata-rata tumbuh 60 persen per tahun. Tahun 2005, perbankan syariah Indonesia membukukan laba Rp 238,6 miliar, meningkat 47 persen dari tahun sebelumnya. Meski begitu, Indonesia yang memiliki potensi pasar sangat luas untuk perbankan syariah, masih tertinggal jauh di belakang Malaysia. Sedangkan di Indonesia, aset perbankan syariah periode Maret 2006 baru tercatat 1,40 persen dari total aset perbankan. Bank Indonesia memprediksi, akselerasi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia baru akan dimulai tahun ini. sistem perbankan syariah di Indonesia masih belum sempurna atau masih ada kekurangannya karena masih berinduk pada Bank Indonesia, idealnya pemerintah Indonesia mendirikan lembaga keuangan khusus syariah yang setingkat Bank Indonesia yaitu Bank Indonesia Syariah.

Sekarang saatnya kita tunjukan kepada dunia bahwa mu’amalah syariah dengan filosofi utama kemitraan dan kebersamaan (sharing) dalam pprofit dan risk, dapat mewujudkan kegiatan perekonomian yang lebih adil dan transparan. Dan filosofi ini dapat menghilangkan “wabah penyakit negative spread” dari dunia perbankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo dikomentari.. :D