Sepintas judul ini mirip dengan sebuah buku Karya Harun Yahya kaan?? J Buku itu TeOPe banget.. Buku lawas yang ga bosan dibaca2 ulang.. Referensi
yang bagus untuk membuat kita berfikir mendalam. Dan emang Ustad Harun Yahya
itu Tulisannya ‘WOW’ banget daah.. so wajar aja kalo Banyak yang iri dengan
karya2 beliau..
Then,tulisan ini saya buka dengan Q.S .Shaad:29;
“Ini adalah sebuah kitab yang saya turunkan kepadamu,PENUH DENGAN BERKAH
supaya mereka MEMPERHATIKAN (Merenungkan) ayat-ayatnya, dan supaya mereka
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”
Berdasarkan hasil pengamatan
saya,bahwa dalam setiap diri manusia ada peta ilmu, apapun itu..
terlepas benar
salahnya,faham atau tidak.. Dan yang membuat kutakjub sendiri, ketika
kurenungkan: satu manusia dengan manusia lain pasti punya ranah profesionalitas
yang berbeda-beda, punya keistimewaan berbeda-beda, entah pengetahuan praktis
atau teoritis. Tukang sampah pun dalam soal persampahan pasti lebih hebat
daripada presiden, tidak semua psikolog paham ekonomi makro-micro, tidak semua
profesor mampu menghafal Quran 30 juz, ada orang yang bisa berbicara dengan
lebih dari 3 bahasa tetapi lemah di matematika... atau contoh real yang sering
saya lihat pada teman-teman saya (termasuk saya) Pastilah memiliki kadar
kekuatan dan kelemahan masing-masing. EVERY
ONE’s UNIC. Ada temenku yang IPKnya Menjulang kelangit! Tapi nol besar
dalam masalah komunikasi. Ada temanku yang Pebisnis sejati dan orator yang
baik,tapi IPKnya jongkok! Atau ada juga fenomena yang disebut sebagai Aktivis
dakwah,tap kuliahnya agak keteteran. Sampai ditanya sekarang semerter berapa
pun Lupa..!! Tapi kebanyakan yang saya temui pada kasus terakhir ini memang
itulah PILIHAN mereka, Bukan karna keterbatasan atau ketidakmampuan mereka
mengelola waktu tapi PILIHAN,,, Dan juga ga sedikit yang kuliahnya OK,Bisnisnya
Jalan,Organisasinya lancar.. Orang-orang kaya gini niih yang perlu kita cari
tau resep hidup mereka.
Bahkan misalnya dalam
suatu waktu ketika 100 orang berada dalam satu ruangan, mendengarkan satu
kuliah, setiap kepala akan mencerna menurut interpretasinya masing-masing,
berdasarkan latar belakang keilmuwannya, berdasarkan pengalaman dan ilmu-ilmu
yang pernah di dapat, masing-masing kepala ada kesimpulan yang berbeda, hikmah
yang berbeda..
Maka dapat disimpulkan
satu kepala terdapat sebuah peta pikiran, peta ilmu yang luasnya tidak akan
pernah bisa dibuat skema utuh di atas kertas, hanya dirinya sendiri.. Jika satu
kepala saja sudah demikian, maka bagaimana jika jutaan manusia, dari nabi Adam
sampai anak yang baru lahir di dunia ini... Berapa banyak kepala kah?? Berapa
jumlah2 ide yang ‘menetas’ itu??? Subhanallah..
Saat berjalan sejenak
ke perpustakaan, dan merenung, satu buku mungkin hanya sebagian dari gambaran
pikiran seseorang, bagaimana jika ribuan buku, dengan ribuan situasi.. Berkaca
pada imam-imam terdahulu, menghafal hadits hingga ribuan.. Saya merasa otak
saya semakin tumpul saat membayangkanya...Semakin terasa kerdil ketika duduk di
perpustakaan.. Tertegun.. Sama halnya ketika menatap bintang, yang hanya bisa
saya tatap kerlip2 cahayanya saja, entah seperti apa besar dan panasnya dan
jauhnya....
Tertegunkah????
Pasti!!
Yang kutakjubkan tidak berhenti pada keelokan manusia
dengan perangkat akal dan hatinya.. Aku membayangkan ilmu Allah Sang
Penggenggam Semesta! Bahwa semesta raya beserta manusia-manusianya adalah
kemerduan ilmu. Keagungan tak habis-habis.. Segenap kreativitas manusia berada
dalam ketundukkan takdir Allah.
Ya Allah, betapa kita manusia seringkali sombong hanya
karena selintas pujian atau penghargaan kawan.. Padahal segenap ilmu Engkau Yang
Punya.. Bahkan kita berpikir tentang Engkau pun adalah kehendakMu, tidak akan
terjadi tanpa Engkau yang mengizinkan.. Setiap manusia berbeda, berjuta
variabel pembeda, tak terbayang Engkau akan menjadi Hakim Teradil di hari
pertanggungjawaban..
Ya Allah langit Kau jadikan senantiasa berbeda
indahnya ketika dipandang,
agar kita tak bosan akan keagunganMu..
Setiap manusia berbeda, inilah hikmah, sehingga kita
dapat belajar satu sama lain..
Setiap buah-buahan berbeda rasanya tapi dari tanah
yang sama, yang kotor dan banyak cacingnya..
Tapi buah itu
Kau jadikan manis lezat..
Engkau yang menjadikannya demikian..
Ah betapa sedikit sekali kami berpikir dan bersyukur
Ya Robb...
Sungguh bukan ku
kehabisan kata,
Hanya terlampau sulit
untuk dilukiskan dengan barisan kata..
Begitu luasnya, tak
terhingga!
Takjub..takjub..takjub!
Tidakkah kau ingin
menangis?
Saya merasa otak ini
semakin tumpul saat membayangkan agungNya...
Gunung Terang, Istana Putih Mungilku plus seorang
Bidadari.. Subhanallah..
19.10
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (Ali ‘Imran: 190)
BalasHapusthinking is the begining of believing... ^^
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (Ali ‘Imran: 190)
BalasHapusthinking is the begining of believing..^^
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (Ali ‘Imran: 190)
BalasHapusthinking is the begining of believing..^^
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (Ali ‘Imran: 190)
BalasHapusthinking is the begining of believing..^^
HHasyeek..
Hapus:) Bijak lho mba Adel ini,