Welcome.. ^,~

Assalamu'alaikum....
Selamat Datang...
Ahlan wa sahlan....
Sugeng Rawuh..

Semoga Tulisan-tulisan ku ini bisa bermanfaat,
yang kelak akan menjadi Amal Jariyah untukku.. :)

Sabtu, 26 Januari 2013

Bandarlampung Butuh Entrepreneur Politik




Pada September 2010, pasangan Herman H.N.-Tobroni Harun dilantik menjadi wali dan wakil wali kota menggantikan Eddy Sutrisno dan Kherlani. Ada banyak harapan kepada pemimpin terpilih ini untuk memajukan kota Bandarlampung.
SEBAGAIMANA kita ketahui, Bandarlampung merupakan ibu kota Lampung selain pusat pemerintahan, sosial politik, pendidikan, dan kebudayaan. Kota Bandarlampung juga pusat kegiatan perekonomian di Provinsi Lampung. Dengan letaknya yang strategis, menjadikan Bandarlampung sebagai daerah transit kegiatan perekonomian antara pulau Jawa–Sumatera. Secara ekonomis, hal ini tentunya menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan Bandarlampung. Yaitu sebagai pusat perdagangan, industri, dan wisata.

Selain mengayomi penduduk lebih dari 700 ribu jiwa, wali kota yang baru juga harus memperhatikan banyaknya persoalan di Bandarlampung yang menuntut untuk diselesaikan. Salah satunya, bagaimana meningkatkan kesejahteraan warga Bandarlampung. Berbicara masalah kesejahteraan, tentu berkaitan dengan peningkatan masalah ekonomi. Ini adalah salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi pemimpin terpilih di antara sekian banyak masalah yang ada.
Apa yang dibutuhkan Bandarlampung untuk menyejahterakan warganya? Bandarlampung butuh pemimpin yang bukan sekadar memimpin, tapi juga entrepreneur politik.
Entrepreneur politik, menurut Mooryati Soedibyo, tidak harus seorang ekonom. Tapi ia adalah sosok politisi atau pemimpin yang bisa melakukan perubahan tatanan/kondisi ekonomi ke arah yang lebih baik secara kreatif. Dia adalah sosok yang bisa menawarkan tatanan ekonomi baru, yang bisa mengeluarkan pemikiran baru, atau lebih menjadikan masyarakat untuk modern dan menyejahterakan masyarakat.
Pemimpin yang terpilih seharusnya bisa menerapkan sistem pemerintahan yang berbasis kewirausahaan. Harus dipahami bahwa entrepreneur adalah orang-orang yang sanggup mewujudkan lahirnya solusi atau resolusi baru yang dapat diwujudkan dalam bentuk ide, barang, dan jasa. Dengan pemerintahan yang berbasis entrepreneurship politik ini diharapkan Bandarlampung akan bisa lepas dari berbagai masalah ekonomi
Melihat latar belakang Herman H.N. yang lama bertugas di Biro Keuangan Provinsi Lampung, tentunya ada harapan bahwa dia mempunyai banyak cara untuk mendongkrak perekonomian kota ini.
Tentunya cara yang diharapkan adalah dengan menelurkan ide-ide segar siap pakai. Yaitu menciptakan produk dan layanan baru maupun membuat metode baru atau melakukan inovasi dengan cara-cara yang belum terpikirkan sebelumnya.
Sebagai contoh, mungkin Herman H.N. bisa mencontoh dari Wali Kota Solo Joko Widodo dalam membenahi pedagang kaki lima (PKL). Setahun masa awal pemerintahannya, ia membenahi kota Solo. Taman kota Solo yang tadinya dipenuhi PKL, akhirnya menjadi asri kembali. Bukan hal mudah untuk meyakinkan pedagang kali lima untuk pindah ke lokasi baru, perlu perundingan alot selama 45 kali. Tapi akhirnya mereka bersedia pindah ke lokasi baru secara sukarela, bahkan prosesi perpindahan dilakuakan dengan cara kirab kereta hias. Sebagai konsekuensi pindahnya PKL, tentunya pemeriintah kota Solo tidak lepas tangan begitu saja. Pemerintah membantu mempromosikan pasar baru tersebut selama empat bulan.
Pendekatan terhadap PKL yang dilakukan wali kota Solo mungkin bisa dicontoh Herman H.N. Semrawutnya PKL di Bambukuning mungkin bisa teratasi jika penyelesaian yang dilakukan adalah dengan pendekatan manusiawi, bukan penggusuran. Hasilnya, tentunya, kota menjadi teratur dan asri serta PKL bisa berjualan dengan aman dan nyaman.
Tentunya, salah satu contoh kecil saja. Kita hendaknya berprasangka baik pada Herman H.N. Dia pasti sudah mempersiapkan hal-hal apa saja yang mesti dilakukan untuk membangun kota ini.
Sekali lagi, kita berharap dia pintar melihat potensi yang ada di Bandarlampung. Kemudian, potensi itu diwujudkan untuk memakmurkan Bandarlampung. Tentunya dibutuhkan kerja sama yang baik antara pihak pemerintah, swasta, LSM, dan segenap lapisan masyarakat dalam membuat Bandarlampung lebih sejahtera. 

Next..
Lampung juga akan merayakan Pestaporia politik.. 2015,Pemilihan Gubernur Lampung dan Walikota Bandar LAmpung pun turut perpartisipasi sebagai Calon Gubernur Lampung..
Let see..
Bagaimana Perhelatan Lampung dalam memilih pemimpinnya?? Akankah 'Berkaca' pada kejadian yang sudah2???? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo dikomentari.. :D