Welcome.. ^,~

Assalamu'alaikum....
Selamat Datang...
Ahlan wa sahlan....
Sugeng Rawuh..

Semoga Tulisan-tulisan ku ini bisa bermanfaat,
yang kelak akan menjadi Amal Jariyah untukku.. :)

Senin, 14 Juli 2014

SURAT CINTA UNTUK BAPAK

Kota Agung, 17 Ramadhan /14072014 ; 21.00 WIB

Dear Bapak...
Gimana kabar bapak disana?
Aku kangen bapak...pak...


Gak kerasa yaa pak, udah 100 hari bapak disana. Meskipun bapak sudah jauh..jauuh banget dari aku, tapi aku yakin bapak selalu deket sama aku.. meskipun saat itu adalah hari pertemuan terakhir kita, Hari yang sudah Allah tentukan JanjiNya.. aku berharap kelak kita dikumpulkan diJannah_Nya aamiin..

Bapak inget gak, waktu aku pertama kali masuk TK. bapak yang selalu anter jemput aku, bapak gendong aku saat aku kelelahan saat itu sebenernya aku tau bapak juga capek banget karna semalaman bapak begadang di Kebon jagain kembang-kembang kita.. tapi bapak bela-belain jemput aku. aku inget banget waktu itu aku dapet nilai gak bagus, tapi bapak terus semangatin aku.. bapak gak marah, meskipun aku tau bapak pasti kecewa..................


Waktu aku pertama kali belajar sepeda dan aku jatoh, bapak yang bangunin aku yang terus semangatin aku.
bapak yang ngajarin aku naik sepeda meskipun bapak sendiri gak bisa naik sepeda .. aku tau saat itu bapak pasti punya Mimpi kalo jangan sampe anak-anaknya seperti bapaknya. Bapak selalu berjuang supaya amak-anaknya hidup lebih baik dari bapak.

 bapak gak pernah menunjukin kalo bapak itu lelah..
dimataku bapak bener2 seorang yang Luar biasa, ditengah segala keterbatasan bapak mampu menunjukkan kalo kita berusaha Allah Pasti kasih Jalan.
 Semua nasehat, semua marahmu atas kesalahanku adalah 'Controller' hidupku..
Bapak Tegas,tapi demokratis.. Kalo bapak punya keinginan atas anaknya pasti bapak dahulukan kebaikan untuk anaknya bukan atas dasar pilihan bapak semata.

Saat aku beranjak semakin dewasa, aku yakin bapaklah yang paling khawatir atas pergaulanku..
bapak sering kali menegurku saat aku pulang sekolah/kuliah sedikit larut.. atau bapak selalu bertanya tentang teman-temanku, bahkan sering juga aku memergoki bapak sedang 'menyelidiki' temanku, siapa mereka, bagaimana mereka, Baik atau jahat kah mereka..

maafin aku pak yang terlalu sering mengkhawatirkanmu.
 maafin aku pak, yang terlalu sering mengeluh atas apa yang sudah bapak kasih ke aku.

Seringkali aku mengeluh atau bahkan mengacuhkan perintah bapak saat aku bendel, karna selalu bangun siang.. Sering kali aku pindah dari kamar satu ke kamar yang lain untuk menghindari omelan bapak.. bahkan aku sering kali sengaja mengunci kamarku dan menyumput disuatu ruangan yang mungkin gak pernah kebayang dengan orang lain hanya sekedar ingin memuaskan Rasa kantukku... ah.. bandel sekali aku saat itu..
maafin aku pak, yang gak pernah mengerti bahwa itu semua untuk kebaikanku..
aku bisa merasakan manfaatmya Bangun pagi sekarang,
Terima kasih pak..

Lagi-lagi aku dibuat takjub, saat Mamak pasar dan mbak2ku saat itu sekolah..
Ingat sekali dalam benakku, Bapak Memasak dan menyayur untuk makan siang agar aku tidak kelaparan saat sekolah.. Tetanggaku pun dibuat takjub, karna cuma bapak, satu2nya lelaki yang mau melakukan pekerjaan Ibu rumah tangga, pernah aku mencaci masakan mu saat itu tanpa aku pedulikan bagaimana pengorbanan dan perasaanmu saat itu.. aahh.. andaisaja saat itu aku tau itu Dosa, tak mungkin aku melakukan itu padamu pak.. Saat aku mencaci masakanmu, kau hanya berkata "makan saja..nanti kalogak makan sakit, bernyukur hari ini kita masih bisa makan.." simpel, penuh makna.

Takjub dengan kedermawanan bapak.
Siapa sangka bapakku yang cuma sekolah sampe kelas SATU SD bisa se-Loyal itu dengan Nya. entah, aku pun tak paham.. berilmu dengan siapa bapakku. yang jelas yang aku tau, jika ada hal yang dibutuhkan oleh Islam bapak selalu menomorsatukan. Tanpa pertimbangan neko-neko. Semua beliau infakkan. Bahkan pernah suatu ketika Ibuku pun merasa tidak adil dengan bapakku atas keloyalan ini. Dulu aku pun begitu.. selalu berfikr "kenapa bapak lebih dahuluin itu..daripada aku?? aku kan lebih butuh..."
ah, Aku Bangga dengan bapak.. aku yakin semua kebaikan-kebaikan itu tetap terus mengalir untukmu pak..
setiap titik pengorbanamu pasti tergantikan..

Lagi-lagi.. aku minta maaf atas ketidakfahamanku ini..

Saat aku memasuki dunia kampus...

Bapak semakin renta. Berkali-kali bapak jatuh sakit. saat itulah bapak mulai melemah..
beberapa kali bapak absen sholat berjamaah dimasjid, bahkan Total absen dari keberangkatan dimasjid.
beberapa tetangga pun menanyakan keberadaan bapak.. karna bapak paling aktiv suaranya dimasjid. aku yakin, hampir semua orang yang frekuensi suara Speaker masjid pernah didengar, pasti faham betul bagaimana karakter suara bapakku..
Seringkali aku malu... Malu karna aku sering dibully teaman-temanku karna karakter suara bapakku ini bergaya 'Jawa angapak'".. inilah yang aku sesalkan.. Kenapa aku harus merasa malu saat itu??? Bukankah seharusnya aku Bangga??? Saat bapak-bapak yang lain asyik dengan tidurnya bahkan dengan Judinya Bapakku sudah sibuk dengan aktivitas-aktivitas dimasjid. oh Qori....... T-T

Akupun gak pernah menyangka kalau 2012 adalah Idul fitri terakhir bapakku bisa takbiran dimasjid.. Takbiran bapakku yang turut meramaikan aktivitas masjid. Takbiran bapakku yang meskipun sudah sangat nampak nada-nada titik terlemahnya, dengan tertatih bapak berangkat ke Masjid, dengan baju Koko putih itu.. bapakku gagah sekali saat itu.
Saat-saat terakhir bagaimana aku menatap terakhir bapakku melangkahkan kakinya kemasjid.. andai aku tau itu hari terakhir ia menginjakkan kakinya dimasjid..... andai aku tau itu adalah hari dimana dengan leluasa ia melangkahkan kaki kemasjid.....

Saat sakit itu terus menggerogoti tubuh bapak, bapak semakin lemah, emosi bapak sangat tidak stabil. beberapa kali bapak sering membanting pintu, membuang makanan dipiring yang telah disajikan untuk ia makan.. persis..persisseperti video yang pernah aku tonton,seperti itulah KITA.. satt tua nanti.. Emosi bapak bukan tanpa alasan. aku yakin gak mungkin bapak se-galak itu. semua itu hanya karena bapak butuh PErhatian. iyaa.. perhatian dari anak-anaknya.. persis sekali seperti dahulu kami membutuhkan perhatian bapak saat kami kecil. seringkali bapak merengek meminta makanan kesukaannya yang jika tidak dituruti bapak pasti akan ngambek. Persis sekali seperti kami saat kecil, lalu bapak memenuhi semua rengekan kami.


Saat dihari-hari terakhirnya pun aku ingat betul bagaimana jumlah jamaah masjid saat itu.. semua merasa kehilangan bapak..

hampir 2tahun bapak merasakan sakit itu.. sakit yang perlahan merampas hampir separuh aktivitas bapak..
mulai dari mencangkul, berjalan, dan segudang aktivitas bapak mulai terhenti saat itu. sekian puluh dokter sudah bapak kunjungi. mula dari dokter spesialist sampai para ahli pengobatan alternatif. semua tidak memberikan efek yang lebih baik..
Sampai pada hari dimana aku sudah bekerja, sepulang aku bekerja..
aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh.....
entahlah .. suhu dingin saat itu membuat keadaan bapakku semakin memburuk, Minyak kayu putih ayang aku balurkan ketubuhnya pun seperti tidak ada efeknya sama sekali. Sore itu.... Ah!! entahlah kenapa tiba-tiba aku mengaji didepannya,ku tengok rumahku sudah ramai. teman-teman sholih bapak pun turut mendo'akan agar bapak diberi kekuatan dan kesembuhan. Kelu rasanya lidahku untuk membaca Alqur'an.. entah..hari itu tak ada lagi senyum dan canda tawa dirumahku..
Rasanya aku tak ingin pulang saat itu, aku sangat tidak sanggup melihat bapakku yang dulu kuat tergolek lemah dikasur ruang tamu. malam itu semua keluargaku berkumpul sampai pada akhirya bapak dinyataka membaik

Senin Subuh pagi itu,
entah itu ekedar feeling atau negative thinkingku sedang kambuh.. Rasanya aku tak ingin beranjak dari tempat tidur itu. tempat tidur dimana kami bertiga semalaman tilawah bersama. iya.. aku,bapak,mamak.. ingin aku menghentikan waktu saat itu.. tapi kewajiban yang mengharuskanku meninggalkan bapak saat itu.
Itulah PAMITAN,TATAPAN,dan SENYUM TERKHIR BAPAKKU...

beraaaaat sekali kaki ini melangkah... Akupun mengerti dari syarat matanya berkata "hati-hati Qori..baca Bismillah,jangan lupa sholat..." kata-kata yang selalu beliau utarakan setiap aku pergi.
ah..bapak..
andaisaja, ini bukan kewajibanku, tidak mungkin aku meninggalkanmu.

Rabu..ditengah qiyamul-lail ku..
entah, aku tidak bisa membaringkan tuibuhku.. do'a-do'aku seolah sudah mengetahui tentang skenario Allah.
"Yaa Rabb,sehatkan bapakku... jadikan sakitnya sebagai pelebur dosa-dosanya"
"Yaa Rabb, aku tau Engkau lebih mencintai bapak, maka jagalah ia selalu.. tempat kan ditempat yang terbaik disisimu".
05.10 pagi.. saat kuaktifkan ponselku.
sebuah SMS masuk..

seluruh tubuhku lemas, entah rasanya aku tak percaya membaca pesan itu.. Kalimat-kalimat yang mengisyaratkan kalau bapakku sudah Tiada..
ooh Rabbii.....
 Sepanjang perjalanan, aku hanya berharap ini mimpi.
sepanjang perjalanan aku melihat orang-orang meninggal..
aku berharap.. ah,bapakku bukan satu diantara mereka.
berulang kali aku mencoba menepiskan bahwa bapakku PAsti sehat.. aku kirim semua SMS ke saudara-saudara ku sekedar memastikan bahwa bapakkku baik-baik saja.. memastikan kepastian yang sesungguhnya aku tau itu adalah kepastian yang berbalik.
Tak ada satupun dari mereka yang membalas sms aku,
beberapa BBM Masuk ke BB ku mengucapkan bela sungkawa, dan beberapa kali pula aku menepisnya..
Hingga sampai lah aku didepan gang rumahku..
ada bendera kuning, lengkap dengan tarub apa adanya yang sudah terpasang didepan rumahku...

Kakiku semakin lemas...
kutatapi satu persatu tamu2 itu.. aku berharap ada satu diantara mereka berkata "Qori..bapak sehat..!!!" tapi itu hanya harapan.. Justru kudapati semua teman,saudara dan tetanggaku memberikan isyarat lain.. Aku memeluk Ibuku dengan kuat........
tak kuasa aku melangkah menuju ruangan dimana bapak sudah dikafani..
Yaa Allah.. Innalillahiwainna'ilaihi Rojiun....
 tak ada satu katapun keluar dari mulutku..
Duhai bapak...
maafkan aku... Maaf kan aku yang tidak menemanimu saat sakaratul mautmu menjemput...

Mohon maaf tak terkira atas segala kenakalanku..
terimakasih yang tak terhingga atas semua pengorbananmu, ilmu yang telah engkau tanamkan kepadaku..

Aku akan berusaha kuat, untuk selalu menjadi anak yang sholeha..
terima kasih bapak, atas Semua kenangan indah bersamamu,
membersamaimu dalam hari-hariku adalah hal teristimewa yang aku miliki pak..
Terima kasih banyak atas semua yang tak mampu kubalas..
terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo dikomentari.. :D