Assalamualaikum Ibu. Selamat malam.
Sebelumnya ananda minta maaf karena meminta waktu Ibu
sejenak untuk mendengarkan ananda. ananda minta maaf jika perkataan
yang akan Ibu dengar terasa begitu kaku , janggal bahkan mungkin
menyinggung hati Ibu.
Ibu , ananda sudah mengenal anak ibu. Berusaha memahami
perbedaan di antara kami dan menjembatani apa yang tidak bisa di
persamakan. Selama perkenalan itu pulalah , ananda mencoba untuk
mengenal Ibu. Berusaha mencari celah yang bisa ananda temukan untuk
mendapatkan hati ibu. Tapi ananda belum berhasil.
ananda tau ini tidak akan mudah. Anak kesayangan ibu
telah memilih ananda dan mungkin ibu belum paham alasannya.
ananda bukan musuh Ibu. ananda tidak hadir untuk
menggantikan posisi ibu di hati anak kesayangan ibu. ananda tidak
akan pernah mampu, Bu. ananda tidak masuk ke dalam hidupnya untuk
merebutnya dari kehidupan ibu. ananda hadir untuk belajar pada Ibu.
Setidaknya ananda ingin mengerti bagaimana Ibu bisa
mendidik dia hingga jadi laki-laki kesayangan semua orang. Suatu saat
ananda ingin ada di posisi Ibu , memiliki anak laki-laki kesayangan
yang begitu dicintai semua orang.
Ibu, lancang rasanya jika ananda secara terus terang
berkata bahwa anak ibu adalah laki-laki pilihan terbaik ananda tapi
itu benar adanya.
ananda bisa menjamin , bahwa sesusah apapun masalah
yang akan kami hadapi nanti , ananda tidak akan pergi. Dia tidak akan
menghadapi kerasnya dunia sendirian. ananda akan hadir disana ,
membagi beban dan kesan agar dia sadar bahwa dia tidak sendirian.
Ibu, ijinkan kami jatuh cinta dengan cara kami sendiri.
Mungkin agak sedikit berbeda karena hingga saat ini ananda tidak
pernah diperkenalkan sebagai pacar. Tapi inilah kami bu. Kami saling
jatuh cinta tanpa suara. Tanpa perlu dilabeli status yang nanti bisa
merumitkan hubungan kami di kemudian hari.
Ibu hanya perlu menerima. Karena kami berkomitmen penuh
pada hubungan ini. Tidak perlu takut bu. Kami sudah dewasa. Kami tau
mana yang baik dan buruk.
Sebelum surat ini ananda tutup , ijinkan ananda
memohon doa restu dari ibu. Ijinkan ananda memohon doa agar
selalu diberi kesabaran dan senyum yang tidak pernah hilang seperti
yang ibu tunjukkan pada ananda. Ijinkan ananda belajar dari ibu ,
untuk anak laki-laki kesayangan ibu.
Terima kasih atas kesempatan dari ibu untuk mengenal
ananda. Terima kasih karena sudah membukakan pintu restu dari ibu
untuk kami berdua.
Dari anak gadis yang sebentar lagi akan
disandingkan dengan anak laki-laki kesayangan ibu.
Assalamualaikum Ibu. Selamat malam.
Sebelumnya ananda minta maaf karena meminta waktu Ibu
sejenak untuk mendengarkan ananda. ananda minta maaf jika perkataan
yang akan Ibu dengar terasa begitu kaku , janggal bahkan mungkin
menyinggung hati Ibu.
ananda minta maaf jika apa yang ananda yakini benar ,
masih terasa salah bagi Ibu. Ijinkan ananda mencoba menjadi anak
gadis terbaik untuk anak kesayangan ibu. Biarkan ananda menarik nafas
sejenak , seraya mengumpulkan keberanian.
Ibu , ananda sudah mengenal anak ibu. Berusaha memahami
perbedaan di antara kami dan menjembatani apa yang tidak bisa di
persamakan. Selama perkenalan itu pulalah , ananda mencoba untuk
mengenal Ibu. Berusaha mencari celah yang bisa ananda temukan untuk
mendapatkan hati ibu. Tapi ananda belum berhasil.
ananda tau ini tidak akan mudah. Anak kesayangan ibu
telah memilih ananda dan mungkin ibu belum paham alasannya.
ananda bukan musuh Ibu. ananda tidak hadir untuk
menggantikan posisi ibu di hati anak kesayangan ibu. ananda tidak
akan pernah mampu, Bu. ananda tidak masuk ke dalam hidupnya untuk
merebutnya dari kehidupan ibu. ananda hadir untuk belajar pada Ibu.
Setidaknya ananda ingin mengerti bagaimana Ibu bisa
mendidik dia hingga jadi laki-laki kesayangan semua orang. Suatu saat
ananda ingin ada di posisi Ibu , memiliki anak laki-laki kesayangan
yang begitu dicintai semua orang.
Ibu, lancang rasanya jika ananda secara terus terang
berkata bahwa anak ibu adalah laki-laki pilihan terbaik ananda tapi
itu benar adanya.
ananda bisa menjamin , bahwa sesusah apapun masalah
yang akan kami hadapi nanti , ananda tidak akan pergi. Dia tidak akan
menghadapi kerasnya dunia sendirian. ananda akan hadir disana ,
membagi beban dan kesan agar dia sadar bahwa dia tidak sendirian.
Ibu, ijinkan kami jatuh cinta dengan cara kami sendiri.
Mungkin agak sedikit berbeda karena hingga saat ini ananda tidak
pernah diperkenalkan sebagai pacar. Tapi inilah kami bu. Kami saling
jatuh cinta tanpa suara. Tanpa perlu dilabeli status yang nanti bisa
merumitkan hubungan kami di kemudian hari.
Ibu hanya perlu menerima. Karena kami berkomitmen penuh
pada hubungan ini. Tidak perlu takut bu. Kami sudah dewasa. Kami tau
mana yang baik dan buruk.
Sebelum surat ini ananda tutup , ijinkan ananda
memohon doa restu dari ibu. Ijinkan ananda memohon doa agar
selalu diberi kesabaran dan senyum yang tidak pernah hilang seperti
yang ibu tunjukkan pada ananda. Ijinkan ananda belajar dari ibu ,
untuk anak laki-laki kesayangan ibu.
Terima kasih atas kesempatan dari ibu untuk mengenal
ananda. Terima kasih karena sudah membukakan pintu restu dari ibu
untuk kami berdua.
Dari anak gadis yang sebentar lagi akan
disandingkan dengan anak laki-laki kesayangan ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo dikomentari.. :D